Investasi Saham di Ajaib Klik Link ini Langsung dapat Hadiah Saham GRATIS. Download now!

FANTASTIS! Pengamen Kakak Adik Ini Berpenghasilan Rp 33 Juta Per Bulan



 Baru-baru ini warganet digegerkan dengan pengamen kakak adik yang berpenghasilan puluhan juta.

Lebih mirisnya, kedua pengamen itu ternyata berusia di bawah umur alias masih anak-anak.

Seperti diketahui, mereka mengamen di kawasan Kota Melaka, Malaysia.

Ilustrasi pengamenLihat gambar di aplikasi hemat data hingga 80%.
Ilustrasi pengamen (Istimewa)

Fakta mengejutkan terkait hal itu yakni lantaran mereka disebut bisa meraup penghasilan lebih dari Rp 33 juta per bulan.

Hal itu diketahui setelah mereka diamankan oleh petugas Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) Melaka pada Minggu (7/1/2024) dini hari waktu setempat.

Keduanya diciduk saat bernyanyi untuk menarik simpati orang-orang di trotoar salah satu pusat perbelanjaan di Banda Hili.

Sebagaimana diberitakan Sinar Harian Malaysia, bocah laki-laki berusia 13 dan 15 tahun yang masih bersekolah tersebut diyakini mampu memperoleh penghasilan lebih dari 10.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 33 juta) per bulan.

Mereka bisa mendapatkan sumbangan dari orang-orang sekitar 300-600 ringgit Malaysia (sekitar Rp 990.000 - Rp 1,9 juta) per hari. Pendapatan mereka bisa lebih banyak ketika memasuki akhir pekan.  

Direktur JKM Melaka Zulkifli Hanifah mengatakan, berdasarkan informasi awal, anak yang bersekolah di Bukit Katil tersebut diduga tengah dieksploitasi oleh ibunya yang berusia 40-an tahun.

Keduanya tercatat juga telah menerima bantuan bulanan dari JKM Melaka selama 4 tahun terakhir.

Menurutnya, anak di bawah umur seperti ini tidak boleh berada di jalan hingga dini hari dan mereka diduga menyanyikan berbagai jenis lagu termasuk lagu 80-an mulai pukul 20.30 hingga 03.00.

Zulkifli menjelaskan modus operandi dalam kasus ini, yakni sang ibu akan mengantarkan kedua anaknya ke suatu tempat untuk bernyanyi dan ia akan melihat dari jauh.

“Kami akan membawa kakak beradik ini ke kantor JKM dan melihat apakah mereka akan ditempatkan di pusat kesejahteraan atau diawasi berdasarkan Undang-undang Anak Malaysia tahun 2001 (UU 611)," jelas dia.

“Ada pertimbangan, demi masa depan mereka, kami akan membawa dan menempatkan keduanya di rumah kesejahteraan sehingga dapat hidup normal,” katanya kepada wartawan usai operasi.

Hadir pula dalam konferensi pers, yaitu Exco Perempuan, Pembangunan Keluarga dan Masyarakat, Datuk Kalsom Nordin.

Zulkifli menambahkan, petugas juga berhasil mengamankan enam orang lainnya dalam operasi tersebut, termasuk seorang anak di bawah umur yang diduga dieksploitasi dengan menggunakan maskot atau kostum dan membawa kotak uang untuk mencari sumbangan di Pulau Malaka.

Sedangkan lima orang lainnya adalah tunawisma berusia 40-an tahun. Mereka ditemukan mengemis dan meminta sedekah di kawasan keramaian.

“Orang-orang ini sedang diselidiki berdasarkan Undang-Undang Orang-orang Kurang Mampu 1977 (UU 183) dan kemungkinan besar akan ditempatkan di panti untuk orang-orang terlantar di Villa Harapan, Duyong,” ujarnya.

Dijelaskannya, sebagian besar dari mereka sudah diberi teguran namun masih melakukan aktivitas mengemis seperti mengamen, menjual tisu, dan buah-buahan sehingga menimbulkan gangguan bagi wisatawan dan mencoreng citra negara.

“Kami juga akan mendalami apakah ada dalang eksploitasi anak di bawah umur,” terang dia.

Seorang kakek tabung uangnya di kasur, terkumpul ratusan jutaLihat gambar di aplikasi hemat data hingga 80%.
Seorang kakek tabung uangnya di kasur, terkumpul ratusan juta (Tribun Medan)

10 Tahun Sendirian di Gubuk, Kakek Sarneli Diam-diam Simpan Rp 104 Juta di Plastik

Seorang kakek bernama Sarneli membuat tetangganya kaget setelah menemukan 'harta karun' dalam gubuknya.

Kakek Sarneli selama ini hidup sebatang kara 10 tahun dan hidup memilukan.

Namun siapa sangka, di balik kesederhanaannya, Kakek Sarneli simpan harta karun besar.

Warga dan saudara yang ikut membantu memeriksa kantong plastik di dalam rumahnya pun dibuat kaget.

Penemuan di rumah Kakek Sarneli inipun langsung berubah heboh pada akhirnya.

Bagaimana hasil penemuan warga akan harta karun Kakek Sarneli?

Sarneli (75) yang sudah tak bisa berjalan lagi itu membuat para keluarga dan warga di sekitar rumah kaget dengan penemuan di tempat tinggalnya.

Dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com , diketahui Sarneli (75), seorang kakek di Kota Serang, Banten, membuat heboh keluarga dan tetangganya.

Pasalnya, di kamarnya yang sederhana tersimpan tumpukan uang lebih dari Rp 100 juta. 

Kakek Sarneli diketahui hidup sebatang kara di rumahnya, di Lingkungan Karundang Lor, RT 004 RW 002, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang.

Sarneli mengumpulkan uang tersebut lebih dari 10 tahun. 

Uang itu dikumpulkan Sarneli dari hasil menjual bebek peliharaannya, bantuan pemerintah, dan juga pemberian dari warga.

Semua uang itu ia simpan di dalam tempat-tempat khusus di gubuknya.

Tetapi tak pernah disangka warga dan keluarga, uang yang dikumpulkan Kakek Sarneli justru bernilai ratusan juta.

Dibantu mencari seluruh warga, Kakek Sarneli yang sudah tak bisa berjalan lagi itu punya ratusan juta.

Uang yang disimpan mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000 dengan emisi terlama tahun 1997.

Uang itu dikumpulkan Sarneli dengan cara diikat menggunakan karet, lalu dibungkus menggunakan kantong plastik dan ditumpuk di kamarnya. 

Ada beberapa kantong plastik dimasukkan ke dalam ember bekas cat.

Lalu ada juga yang disimpan di atas dan di bawah kasur, dan di kolong ranjang.

Mata uang rupiahLihat gambar di aplikasi hemat data hingga 80%.
Mata uang rupiah (Kompas.com/ Totok Wijayanto)

Sementara untuk uang logam dimasukkan ke dalam kaleng bekas kue.

Selama bertahun-tahun tak ada keluarga yang mengetahui adanya uang tersebut di kamar Sarneli.

Uang ratusan juta rupiah itu akhirnya diketahui setelah Sarneli memberitahukan kepada keponakannya Ola Sahala (55) pada Selasa (25/4/2023) malam.

Sarneli memberi tahu keponakannya karena sejak dua bulan lalu dalam kondisi sakit dan hanya bisa terbaring di atas kasur.

Sarneli diketahui sudah tidak bisa berjalan.

Akhirnya, keponakan Sarneli dan beberapa warga tetangganya mulai membantu menghitung dan mencari uang yang dikumpulkan si kakek.

"Semalam (Selasa malam) itu Mang Neli (Sarneli) ngasih tahu ke saudaranya, bahwa uangnya ada di kolong (ranjang), di ember, akhirnya diambil, ditaro buat dihitung sama warga," kata Ola Sahala kepada wartawan. Rabu (26/4/2023).

Saat dibongkar oleh warga, uang kemudian dipilah sejak pukul 19.30 WIB hingga 01.00 WIB.

Hasilnya didapati uang kertas sebanyak Rp 7 juta lebih dalam kondisi rusak.

Sedangkan sebanyak Rp 18.270.000 dalam kondisi masih utuh, dengan pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000.

"Ada juga Rp 50.000, Rp 100.000 juga ad. Uang (emisi) lama. Uang baru juga ada," ujar Ola.

Kemudian, keesokan harinya Rabu (26/4/2023) pagi, Ola bersama keluarga dan warga membantu membersihkan kamar Sarneli karena kondisinya yang berantakan.

Namun, saat bersih-bersih keluarga dan warga lagi-lagi menemukan uang dengan jumlah yang lebih banyak.

"Dibongkar lagi, ada lagi (uang) di dalam plastik. Ditemukan lebih banyak lagi uangnya. Jadi kalau total ada 20an (kantong) plastik uangnya," ujar Ola.

Saat dihitung dan dipisahkan, total uang yang utuh ada sebanyak Rp 104 juta.

Sedangkan uang dalam kondisi rusak sebesar Rp 10 juta.

Ola pun merasa aneh dan heran karena Sarneli berani menyimpan uang sebanyak itu di rumahnya dengan kondisi pintu yang tidak pernah dikunci.

"Saya aja saudaranya enggak nyangka kalau dia (Sarneli) punya uang banyak. Disimpan di kamarnya itu," kata Ola.

Untuk uang yang dalam kondisi rusak, saat ini sedang proses penukaran di bank. Sedangkan uang Rp 104 juta sudah diamankan oleh saudaranya.

Post a Comment

© FEED. All rights reserved. Distributed by Melintas Invest